RSS Feed

Selasa, 15 Februari 2011

Kebiasaan Buruk yang Bikin Ukuran Payudara Mengecil

img
foto: Thinkstock
Jakarta, Maraknya pemasangan implan silikon atau sejenisnya menunjukkan bahwa payudara berukuran besar masih menjadi idola. Bagi yang bangga dengan ukurannya, hindari kebiasaan buruk berikut ini agar pesonanya tetap terjaga.

Fungsi payudara memang tidak dipengaruhi oleh dan ukurannya, melainkan lebih pada kemampuannya memproduksi air susu. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran yang besar sedang banyak diidolakan, seiring dengan meningkatnya rata-rata ukuran payudara sekitar 2 kali lipat dalam 50 tahun terakhir.

Dampaknya pemasangan implan berupa silikon atau cairan saline meningkat dan diperkirakan saat ini ada 5-10 juta wanita di seluruh dunia yang menggunakannya. Bagi yang ukurannya sudah besar, tentu tidak perlu repot karena tinggal memikirkan cara merawatnya agar tidak cepat kendur dan tampak mengecil.

Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari karena bisa menyebabkan ukuran payudara mengecil, seperti dikutip dari Webforweightloss, Selasa (15/2/2011).

1. Terlalu banyak minum kopi
Sebuah penelitian di Swedia membuktikan bahwa ukuran payudara cenderung mengecil ketika wanita mengonsumsi kopi lebih dari 3 cangkir/hari. Penelitian itu juga mengungkap, sebagian wanita memiliki gen tertentu yang membuat jaringan lemak menyusut akibat terlalu banyak minum kopi.

Agar bentuk dan ukuran payudara tetap terjaga, batasi minum kopi dalam takaran yang wajar. Jika membutuhkan lebih banyak kafein agar tetap terjaga saat bekerja lembur misalnya, lanjutkan dengan beberapa cangkir teh hangat.

2. Terlalu membatasi konsumsi lemak
Lemak adalah komponen penyusun jaringan payudara yang bisa dibilang paling dominan. Diet yang terlalu membatasi asupan lemak dan minyak tidak hanya mengganggu keseimbangan nutrisi, tetapi juga akan mempengaruhi bentuk dan ukuran payudara.

Selama masa pertumbuhan, konsumsi lemak tetap dibutuhkan asalkan tidak berlebihan. Sumber lemak nabati contohnya kedelai dan kacang-kacangan, sementara lemak hewani bisa diperoleh dari ikan dan daging.

3. Jarang makan daging
Nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga bentuk dan ukuran payudara adalah serat kolagen. Serat ini turut menyusun jaringan kulit dan menjaganya agar tidak cepat mengendur akibat proses penuaan dan kerusakan sel-sel kulit.

Cakar dan sayap ayam merupakan beberapa sumber kolagen utama, meski jenis daging yang lain juga banyak mengandung serat tersebut. Fungsi kolagen juga harus didukung dengan asupan vitamin yang cukup, terutama dari sayur dan buah-buahan.

4. Kurang minum
Sekitar 80 persen tubuh manusia tersusun oleh cairan, sehingga beberapa jaringan akan menyusut ukurannya jika kadar air dalam tubuh berkurang. Salah satu bagian tubuh yang akan terpengaruh adalah payudara yang tidak terlalu banyak memiliki jaringan otot.

Anjuran para ahli juntuk minum air putih 8 gelas/hari sudah cukup untuk menjaga kulit payudara tetap kencang dan jaringan lemak di dalamnya tetap kelihatan padat berisi. Batasi minum kopi, sebab kafein memiliki efek diuretik atau peluruh cairan tubuh.

5. Terlalu banyak minum alkohol
Konsumsi alkohol memang tidak berpengaruh secara langsung pada ukuran payudara, bahkan dalam takaran tertentu kandungan antioksidannya malah bisa melindungi jaringan dari efek penuaan. Namun sebaliknya, berbagai penelitian menunjukkan konsumsi alkohol yang berlebihan juga bisa memicu kanker payudara.

Jika pengobatan dengan kemoterapi dan radiasi gagal membunuh sel kanker, tindakan paling radikal untuk mencegah penyebarannya adalah pengangkatan jaringan payudara yang tentunya akan mengubah bentuk dan ukuran buah dada. Karena itu jika punya riwayat kanker di keluarganya, wanita tidak dianjurkan untuk minum alkohol.

Sumber : lain2

Ini Dia Gangguan Seks yang Paling Menyengsarakan

img
Jakarta,
Dalam kondisi tertentu, hal-hal yang berhubungan dengan seks tidak lagi terasa nikmatnya. Berbagai gangguan bisa membuat gairah seks justru terasa sangat menyiksa, demikian juga ereksi dan orgasme yang kadang malah merepotkan.

Dari berbagai jenis gangguan tersebut, priapism boleh jadi merupakan gangguan yang paling menyiksa secara fisik karena pada kasus tertentu harus diatasi dengan operasi. Ada juga yang menyiksa secara batin, antara lain parafilia yang membuat penderitanya sulit menemukan pasangan dengan ketertarikan yang sama dengannya.

Selengkapnya, berikut ini 5 jenis gangguan yang membuat seks jadi terasa sangat menyiksa, seperti dikutip dari Cracked.com, Selasa (15/2/2011).

1. Hiperseks
Pada wanita, kondisi ini disebut juga dengan istilah nymphomania sementara pada pria disebut satyriasis. Tanda-tandanya adalah tidak mampu mengendalikan hasrat seksual dan kadang-kadang terpaksa harus segera dilampiaskan pada siapapun yang saat itu kebetulan ada di dekat si penderita.

Dilihat dari penyebabnya, kondisi ini mirip dengan orang yang tidak bisa mengontrol nafsu makan karena sama-sama dipicu gangguan sirkuit di otak. Namun orang masih bisa makan kapan saja dan di mana saja, sementara untuk berhubungan seks di sembarang tempat tentu bukan ide yang bagus.

2. Priapism
Nama penyakit ini diambil dari nama dewa kesuburan dalam mitologi Yunani, Priapus. Sesuai penggambaran Priapus yang punya kemaluan besar dan selalu dalam kondisi ereksi, penderita priapism juga memiliki penis yang selalu tegang pada saat-saat yang tak terduga sekalipun tidak ada hasrat dan rangsangan seksual.

Kondisi ini sering dipicu oleh overdosis obat-obat perangsang seperti viagra (sildenafril). Bisa juga dipicu oleh cedera sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di suatu organ salah satunya alat kelamin yang secara anatomis letaknya cukup rendah untuk dialiri darah.

3. Seksomnia
Jika perilaku berjalan saat tidur (sleepwalking) dianggap berbahaya, maka berhubungan seks saat tidur tidak cuma berbahaya tetapi sekaligus memalukan apabila terjadi saat sedang menginap di tempat orang. Sama seperti sleepwalking, berhubungan seks saat tidur (seksomnia) juga diggolongkan dalam kategori gangguan perilaku saat tidur atau parasomnia.

Bicara soal angka, seksomnia cukup sering terjadi yakni mencakup 8 persen dari seluruh penderita gangguan tidur. Angka ini diperoleh berdasarkan pengakuan pasangan tidurnya, sebab si penderita biasanya tidak dapat mengingat apa yang dilakukannya sepanjang malam.

4. Parafilia
Sesuai dengan asal katanya yakni para (menyimpang) dan phillia (ketertarikan), gangguan ini ditandai dengan penyimpangan hasrat seksual. Cakupannya cukup luas, antara lain meliputi ketertarikan terhadap obyek tertentu dari pasangannya (fetisisme), kekerasan dan penyiksaan (sadomasokisme), mayat (nekrofilia) dan binatang (zoofilia).

Dalam ilmu psikologi, gangguan ini dikategorikan dalam perilaku Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Karena ketertarikannya yang tidak wajar, penderitanya sering kesulitan untuk mendapat pasangan yang cocok. Kalaupun ada, kadang-kadang perilaku seksual yang tidak semestinya itu justru dapat membahayakan dirinya.

5. Persisten Sexual Arousal Syndrome
Sindrom kenikmatan seksual yang terus menerus ini menyebabkan penderitanya selalu merasa horny alias 'mupeng' (muka pengen) meski tidak ada rangsangan seksual. Bahkan pada tingkat kenikmatan tertentu, sindrom ini bisa memicu orgasme spontan tanpa harus berhubungan seks.

Berbeda dengan hiperseks, sindrom ini tidak perlu dilampiaskan dengan berhubungan seks karena kenikmatan itu akan datang sendiri dari rangsang nonseksual misalnya makanan. Karena begitu mudahnya mendapatkan kepuasan, dalam sehari penderita sindrom ini bisa mengalami orgasme hingga 300 kali.

Sumber : lain2